Kamis, 23 Mei 2013

Di Halte Bis



Hari sudah sore. Matahari harus segera enyah dari indera lihat makhluk bumi termasuk manusia. Tugasnya sudah selasai untuk hari ini digantikan sang bulan dan bintang sebagai bumbu keindahan langit hitam nan jauh di atas sana. Sudah saatnya orang-orang pintar itu harus pulang ke singgasananya. Berbagi suka cita dengan sanak keluarga yang sudah menunggu dirumah.

Halte bis. Tepatnya dibawah jembatan layang. Rame namun tidak sesak seperti kemarin. Padahal pada posisi waktu yang sama. Mungkin orang-orang sudah pulang lebih dulu. Halte itu kecil. Kalau tidak salah hanya berukuran 1,5 m x 4 . Akan terasa penuh jika di dalamnya disinggahi manusia-manusia yang sedang menanti kehadiran kendaraa besar warna hijau itu. Trans jogja namanya. Hanya ada barang-barang sederhana di dalamnya. Kursi dari besi terpasang permanen menempel dengan salah satu dinding. Dekat dengan pintu masuk berjaga petugas halte satu orang. Wanita dewasa yang nampak anggun dengan kerudung hitam yang mengksploitasi inner beautynya.
Tugasnya hanya menunggu dan melayani orang-orang yang akan menunggang trans jogja. Ia duduk di samping benda canggih berwarna putih kusam. Itupun kalau aku tidak buta warna. Penumpang akan memberikan rupiah kepadanya dan ia akan segera mengambil kartu dan memasukkannya kedalam lubang input pada benda. Akhirnya pintu akan terbuka. Penumpang akan bisa masuk dan menunggu “bis hijau“ datang yang akan mengangkut para penumpang.
Semuanya diam. Bisu. Pantas. Mereka tidak saling mengenal. Alasan paling kuat untuk memilih menutup mulut dari padi berdialog dengan orang-orang asing. Wajah-wajah yang sedang bermuram kecut. Wajah-wajah yang seharusnya terlihat ceria namun tertutup rapat oleh hati mereka yang tidak bahagia. Kenapa? Terlalu lama mereka sudah menunggu kehadiran bis ijo. Tak kunjung datang. Apa daya.
Tetap menunggu dan menunggu. Entah sampai berapa lama lagi. Mungkin beberapa detik ataupun beberapa menit. Entahlah. Terlihat jelas enggan untuk ikut menunggu manusia-manusia itu kembali kerumah. Sore harus pergi dan malam segera tiba.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Followers

 

Blogger news

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger