Pak bambang ruwanto, si dosen. Beliau berwibawa. Sportif,
tegas, konsisten dan sifat baik lainnya turut menempel dalam pribadi pak
bambang. Satu hal yang paling penting. Beliau sangat menghargai nilai
kebaikan yang disebut dengan kejujuran. Beliau sangat menjujung tinggi kejujuran sekecil apapun itu. Beliau sangat membenci kebohongan semikro apapun itu. Mungkin bagi beliau hal yang paling berharga adalah jujur.
kebaikan yang disebut dengan kejujuran. Beliau sangat menjujung tinggi kejujuran sekecil apapun itu. Beliau sangat membenci kebohongan semikro apapun itu. Mungkin bagi beliau hal yang paling berharga adalah jujur.
Boleh percaya boleh tidak. Setiap kali kami ujian satu
peraturan yang gak pernah terlupakan adalah “jangan coba-coba berbuat curang. Jika
curang nilai ujian tidak akan diproses. Titik.” Bagi pak bambang jujur itu
harga mutlak dan gak bisa ditawar-tawar lagi. Sekali saja kita berbuat curang
saat ujian atau berbohong sama pak bambang, bisa dirasakan akibatnya. Sampai batas
waktu yang tidak ditetapkan. Jadi gak usah bereksperimen untuk melanggar aturan
pak bambang yang satu ini.
Beliau lebih menghargai hasil yang buruk tapi berbalut
kejujuran dari pada hasl sempurna tapi bercampur dengan kebohongan. Saking apresiasinya
pak bambang dengan kejujuran. Bisa dibenarkan sih. Sekali kita berbohong
selanjutnya kita akan berbohong demi menutupi kebohongan sebelumnya. Seperti
itu selanjutnya.
Lagi pula untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari seseorang
setelah kita berbohong bukan perkara yang mudah. Contohnya pak bambang. Sekali
saja mahasiswanya berbohong, pada saat itulah beliau untuk yang terakhir kalinya
percaya dengan si mahasiswa.
Sekilas memang keras mungkin. Namun akan membawa efek yang
luar biasa bagusnya. Gak ada salahnya jika kita mau berbuat jujur kapanpun,
dimanapun dan kepada siapapun. Melalui kejujuranlah
akan membentuk pribadi seseorang. pribadi yang bisa dipercaya untuk menahkodai
armada negara Indonesia untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa ini.
Makanya untuk sekarang dan nanti dibutuhkan para dosen, guru
dan pengajar lainnya yang memiliki karakter seperti pak bambang. Kata orang
guru dan sejenisnya akan ditiru oleh sang murid. Nah lho. Kalau dosennya
seperti pak bambang bukan tidak mungkin akan menjadi langkah awal untuk
membasmi yang namanya KORUPSI di Indonesia. Kalau kita jujur negara pun akan MUJUR.
Hehe.
Salam hangat oleh Lingkar Siluet.
Yogyakarta, 11 Juni 2013
0 komentar:
Posting Komentar