ENERGI SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI MASA DEPAN INDONESIA
Arif
Sudrajat
12306141034
Program Studi Fisika
Jurusan Pendidikan
Fisika
Universitas Negeri
Yogyakarta
Tahun 2013
Email:sudrajat_arif@ymail.com
Abstrak
Energi surya atau energi matahari bisa digunakan sebagai sumber energi
alternatif yang efisien. Energi surya merupakan sumber energi yang luar biasa
karena tidak bersifat polutif, tak dapat habis dan tidak membeli.
Sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi dari minyak
bumi maupun batubara sebagai pemasok kebutuhan energi. Mengingat cadangan kedua
sumber energi tersebut semakin menipis
dari tahun ke tahun. Pembentukan minyak bumi dan batubara di alam membutuhkan
waktu yang lama bahkan berjuta-juta tahun. Sehingga akan tiba waktunya umat
manusia harus mampu terlepas dari minyak bumi dan batubara.
Indonesia memiliki potensi untuk menjadikan energy surya sebagai
salah satu sumber energi masa depan. Mengingat posisi geografis indonsia yang
sangat ideal yakni terletak pada daerah khatulistiwa. Sehingga Indonesia akan
selalu mendapatkan asupan sinar matahari sepanjang tahun.
Kata kunci: diversifikasi, konservasi, fotovoltaik
PENDAHULUAN
Hingga saat ini kebutuhan energi
indonesia bahkan dunia masih mengandalkan minyak bumi dan batubara sebagai
penyangga utama kebutuhan energi. Namun tidak dapat dihindarkan bahwa cadangan
energi tersebut semakin sedikit dan mahal harganya. Pemanfaatan minyak bumi dan
batubara yang bersifat kontinu akan mengakibatkan habisnya minyak bumi
sekaligus batubara dalam waktu yang tidak lama.
Selain itu dari berbagai penelitian
menggambarkan bahwa kualitas udara semakin menghawatirkan akibat pembakaran
minyak bumi dan batubara. Kualitas lingkungan pun menjadi menurun. Dampak yang
sudah mulai dirasakan manusia saat ini adalah pemanasan global (global
warming) dan perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan kadar gas
rumah kaca di atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah
kaca ini, ia semakin menjadi insulator
yang menahan lebih banyak panas dari bumi (gelombang panjang) menuju atmosfer.
Akibatnya, suhu rata-rata di seluruh permukaan bumi meningkat. Konsumsi bahan
bakar berlebih oleh manusia menjadi penyebabnya. Sehingga dibutuhkan energi
lain yang akan digunakan sebagai pemasok energi menggantikan peran minyak bumi
dan batubara.
Indonesia merupakan negara yang
memiliki berbagai macam sumber jenis energi dengan jumlah cadangan yang
melimpah. Letak Indonesia yang berada pada daerah khatulistiwa membuat wilayah
Indonesia akan selalu disinari matahari selama 10-12 jam dalam sehari. Keadaan
ini seharusnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Dalam kondisi puncak
matahari tegak lurus sinar matahari yang jatuh di permukaan panel surya di
Indonesia seluas 1 m2 mampu mencapai 900 hingga 1000 Watt. Total
intensitas penyinaran matahari perharinya mencapai 4500 Watt Hour/m2.
Hal ini menggolongkan Indonesia menjadi negara yang kaya akan sumber energi
matahari.
Perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan
mengenai pemanfaatan sumber energi selain energi minyak bumi dan batubara.
Kebijakan-kebijakan tersebut adalah konservasi dan diversifikasi.
Konservasi
adalah
uapaya penggunaan energi dengan lebih effisien dengan tidak mengurangi laju
pertumbuhan pembangunan. Usaha ini harus didukung dan dilaksanakan semua
sektor, rumah tangga, angkutan, prasarana, industri, petanian dan lain-lain.
Prinsip ini perlu diterapkanoleh masyarakat dengan ditumbuhkan pengertian dan
kesadaran tentang masalah energi, terutama tentang kelangkaan dan mengikuti
gaya hidup hemat energi.
Diversifikasi
adalah
usaha strategis mengurangi ketergantungan dari minyak bumi dalam usaha memenuhi
kebutuhan energi dalam negeri (kecuali kebutuhan yang tidak dapat diganti
dengan bentuk energi yang lain seperti transportasi dan feedstock
industri yang harus dilakukan penghematan yang sehemat-hematnya dan
menggantikan dengan jenis energi lain. selain itu perlu upaya melakukan
penganekaragaman sumber energy demi mengurangi ketergantungan terhadap minyak
bumi dan batu bara. Penganekaragaman ini dapat dilakukan dengan mendayagunakan
energy matahari yang sangat potensial dan tak terbatas terutama di Indonesia.
PENGEMBANGAN ENERGI SURYA
Ada dua macam teknologi yang bisa
digunakan untuk mengembangkan energi surya yakni teknologi energi surya fotovoltaik
dan teknologi energi surya termal.
Teknologi surya fotovoltaik adalah
teknologi mengkonversi yang mampu mengubah cahaya menjadi energy listrik secara
langsung atau disebut dengan direct conversation.
Efek fotovoltaik pertama kali
ditemukan oleh Edmond Becquerel pada tahun 1839. Kemudian baru tahun 1912
Einstein menjelaskan secara teori, mekanisme fenomena tersebut, namun masih
sebatas eksperimen di laboratorium. Baru setelah perang dunia ke II, yakni pada
tahun 1950 direalisasikan sel surya pertama kalinya. Sel surya tersebut
menggunakan bahan kristal silikon dan memiliki efisiensi konversi 4 %.
Hal yang
menarik dari teknologi ini adalah biaya yang dibutuhkan tidak besar. Selain itu
pemasangan dan perawatannya relatif mudah. Namun teknologi ini membutuhkan
Investasi awal yang besar dan harga per kwh listrik yang relatif tinggi yaitu
sekitar US $ 0,25 -0,5/ kWh (kendala utama).
Efek
fotolistrik ini terjadi pada suatu sel yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Karena sifatnya, sel ini kemudian disebut sebagai sel fotovoltaik (photovoltaic
cell) atau sering juga disebut sebagai sel surya (solar
cell). Sel fotovoltaik merupakan komponen terkecil didalam sistem
energi surya fotovoltaik (SESF).
Sinar
matahari yang menimpa permukaan sel diubah secara langsung menjadi listrik
sebagai akibat terjadinya pergerakan pasangan electron-hole, sebagaimana
digambarkan pada skema dibawah ini. Teknologi sel fotovoltaik yang tersedia
dewasa ini masih didominasi oleh jenis sel dengan teknologi kristal, baik mono-
maupun poli-kristal, khususnya dari bahan dasar silikon.

Ilustrasi: http://www.gerbangmultindo.co.id
Surya
termal adalah teknologi konversi energi radiasi matahari menjadi
energi panas / termal dengan menggunakan alat pengumpul panas atau dikenal
sebagai “kolektor surya”. Kolektor
surya
merupakan piranti utama dalam sistem surya termal yang berfungsi mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari yang kemudian mengkonversinya
menjadi energi panas. Ketika
cahaya
matahari
menimpa absorber pada kolektor surya, sebagian cahaya akan dipantulkan
kembali ke lingkungan dan sebagian besar lagi akan diserap dan diubah menjadi
panas. Panas tersebut dipindahkan kepada fluida (air
atau udara) yang bersikulasi di dalam
kolektor surya kemudian dimanfaatkan untuk
berbagai aplikasi yang membutuhkan panas.
KESIMPULAN
Energi surya merupakan salah satu energi yang bisa digunakan
sebagai pengganti energi dari minyak bumi dan batubara. Energi ini tidak
bersifat polutif, tidak pernah habis dan mudah untuk mendapatkannya. Sehingga
sangat ideal jika digunakan sebagai sumber energy masa depan terutama di
Indonesia.
Letak geografis Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa dengan
iklim tropis menjadikan Indonesia selalu tersinari oleh matahari. Sehingga
Indonesia tidak aka pernah mengalami kekurangna pasokan sinar matahari. Hal ini
membuat Indonesia menjadi sangat ideal untuk mengembangkan sumber energi ini.
Pengembangan sumber energy matahari dapat dilakukan dengan dua
teknologi yakni teknologi fotovoltaik dan teknologi energi thermal. Keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dua teknologi dapat digunakan
untuk memaksimalkan sumber energi surya di Indonesia. Pemanfaatan sinar
matahari sebagai pemenuhan kebutuhan energi semaksimal mungkin. sehingga umat
manusia tidak perlu khawatir atas semakin sedikitnya cadangan minyak bumi dan
batubara.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Teknologi
Fotovoltaik.Diunduh tanggal 20 Juni 2013, dari http://www.gerbangmultindo.co.id/content/view/28/2/
Anonim.
2012. Solar Thermal. Diunduh pada tanggal 20 Juni 2013, dari http://www.p3tkebt.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=379&Itemid=487&lang=en
Djoko Adi Widodo, dkk. 2009. Pemberdayaan Energi Matahari
Sebagai Energi Listrik
Lampu
Pengatur Lalu Linta.Jurnal.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Manan, Saiful. Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang
Effisien, Handal Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia. Semarang: Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro
Septiadi, Deni. Proyeksi Potensi Energi Surya Sebagai Energi
Terbarukan
(Studi
Wilayah Ambon Dan Sekitar)
0 komentar:
Posting Komentar