Sabtu, 22 Juni 2013

Absurd

Sekarang hari kamis. Tanggal 19 Juni 2013. Aku harus berangkat ke kampus buat ikut responsi mata kuliah Analisis rangkaian listrik atau disingkat ARL. Kegiatannya Cuma satu sob. Praktikum tentang listrik. Ya dari rangkaian listrik yang sederhana kayak rangkaian seri parallel sampai penggunaan CRO. Ini nih praktikum yang paling absurd. Gak tahu tuh inti dari praktikum ini itu apa.
Jeng jeng. Jadwal responsi jam 09.00. Sesuai SMS pak Budi (dosen Analisis rangkaian listrik).  Biar gak telat aku berangkat jam 08.00. Secara kalkulasi dibutuhkan kurang lebih 40 menit buat sampai di kampus. Maklum jarak kos-kosan lumayan jauh dengan kampus sob. Bis umum selalu setia menagantarku ke kampus dengan merogoh kocek 2.500 rupiah. Gak tahu dah kalau besok. Dengar-dengar BBM mau naik. Otomatis ongkos bis turut naik. Oh my god. Harus merogoh kocek lebih dalam.
Aku baru kalau jam 8 adalah saat yang tepat buat para kendaraan bertumpah ruah disepanjang jalan kota jogja. Sumprit. Jalan macet. Jogja sekarang macet. Kayak Jakarta. Ampun. Jangan sampai macet menghambatlaju bis yang aku tumpangi. Ternyata salah. Bisnya merayap. Lebih pelan dari jalanya siput. Huft.
                Jam hp menunjukkan masih ada 10 menit menuju jam 9. Hati mulai was-was. Takut kalau telat.
Tuh kan sampai digerbang kampus sudah jam 9 lebih 10 menit. Semua ini gara-gar macet. Ternyata tolerir waktu selama 20 menit masih belum cukup buat menghindar dari telat. Kaki kiri menyentuh tanah saat turun dari bis. Secepat kilat aku langsung mengambil langkah seribu. Wess. Dengan bentuk tubuh yang ramping mendukungku buat berlari cepat.
Sampai  di depan kelas .Nafas tersengal-sengal. Saking paniknya dan capek minta ampun. Aku butuh oksigen lebih. Kalau sobat pernhal lihat ikan yang kesasar di darat dan merasa menderita gara-gara gak kekurangan air, nah itulah keadanku saat it.
Dig dug. Dig dug. Mati aku. Aku telat. Aku buka pintu dengan penuh kekhawatiran. Ngik. Suara jendela pintu terbuka.huh. Aman. Ternyata dosennya belum datang. Selamat-selamat. Padahal sudah jam setengah sepuluh. Responsi pun belum dimulai.
Awalnya senang gara-gara gak telat. Tapi. Pak budi gak kunjung datang. Padahal aku sudah menunggu satu jam. Yah menunggu adalah hal yang membodankan. Menunggu adalah satu-satunya hal yang paling absurd di dunia ini. Gak jelas antara jadi dan gak jadi.
Satu menit kemudian.
Jeng-jeng. Akhirnya pak budi datang. Tanpa banyak cingcong responsi langsung dimulai. Absen 1 sampai 4 masuk ruangan. Seterusnya dan aku absen 34. Lengkaplah sudah hal absurd yang aku lakukan. Aku harus menunggu dan menunggu. Aku dapat giliran yang terakhir.
Udah. Aku ga mau cerita pas response sama pak budi. Geje dan absurd abis. Dalam batin aku berkata. Responsi macam apa ini. Gek jelas semua.
Saatnya pulang.
Naik bis lagi. Aku nunggu di pinggir jalan. Nah lhoh. Nunggu lagi. Kayaknya hidupku penuh dengan kata menunggu. Lama. Bis gak datang. Dan belum datang. Gak tahu kapan datang.
Tipa-tiba aku melihat hal konyol. Ada cewek lari di kejar cowok. Batinku. Ngapain tu orang siang panas kayak gini malah main lari-larian. Kayak anak kecil. Tapi ada yang aneh. Ceweknya nangis. Srett. Aku tahu. Berdasarkan analisis pribadiku pasti mereka pasangan pacar dan lagi berantem. Aha. Pasti si cewek marah sama cowok lantaran cowoknya habis selingkuh. Atau gara-gara cowoknya gak segera nglamar si cewek. Atau lagi si cowoknya guy. Atau dan atau lainnya.
Si cewek lari. Si cowok mengejar. Ya kayak kucing ngejar kucing gitu. Lari sana. Lari sini. Lama merka kejar-kejaran. Akhirnya si cowoknyerah. Dia gak ngejar lagi. Emang kecapekan atau member kebebasan buat cewek. Kalau dipikir-pikir mereka kayak di FTV. Hidup penuh drama.
Aku dape bis. Udah lupakan hal tadi. Saatnya pulang. Naik bis.
Ada ibu-ibu bertengkar sama anak muda, laki-laki. Kalau aku gak salah denger mereka bertengkar gara-gara kecelakaan kecil. Ih si ibu gak mau ngalah. Si anak muda juga. Padahal mobil keduanya gak rusak kok. Tapi gak tahu kenapa mereka bisa sewot kayak gitu. Emang dasar orang kaya. Karena hal sepele bisa saling hujat dan marahan.
Udahlah. Dari pada bingung lihat hal absurd lainnya. Mending aku tidur. Dan tidur di bis.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Followers

 

Blogger news

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger